PT Rifan Financindo Berjangka - JAKARTA – Guna mewujudkan diri sebagai Self Regulation Officer (SRO) di pasar modal Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek (KSEI) terus berupaya meningkatkan kinerja dengan membangun strategi bisnis.
Direktur Utama KPEI, Hasan Fawzi, menuturkan dalam menentukan strategi bisnis perusahaan, acuan yang digunakan KPEI adalah mewujudkan pasar modal Indonesia sebagai pasar unggulan dan diperhitungkan di tingkat regional maupun global melalui kegiatan kliring serta penjaminan dan pengelolaan risiko yang terpercaya, efektif, aman, teratur, wajar, dan efisien.
KPEI pun telah merumuskan tema strategi yang disesuaikan dengan berbagai pencapaian, kondisi, dan prediksi arah perkembangan industri pasar modal. “Tema strategi ini disusun melalui analisis berbagai tren dan arahan strategis dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) selaku lembaga pengawas, Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku pemegang saham dan lembaga bursa efek, serta berbagai masukan dari para pelaku,” ungkapnya di Jakarta, Rabu (10/8).
KPEI mencatatkan dana jaminan yang telah dikelola hingga 29 Juli 2016 mencapai 3,33 triliun rupiah. KPEI menginvestasikannya ke dalam instrumen deposito, Surat Berharga Negara (SBN), dan giro.
Pengelolaan agunan mencapai 17,77 triliun rupiah terdiri dari agunan offline 7,56 triliun rupiah dan agunan online 10,21 triliun rupiah. Pinjam Meminjam Efek (PME) mencapai realisasi 55,59 miliar rupiah dengan rata-rata outstanding pinjaman harian 261,01 juta rupiah.
Lalu, total penyelesaian efek dengan mekanisme Alternate Cash Settlement (ACS) sebesar 44,98 juta lembar saham dengan nilai 42,39 miliar rupiah.
Adapun pada awal 2016 tidak terdapat gagal bayar. Sedangkan untuk penggunaan fasilitas intraday (FI) sebesar 96,79 triliun rupiah dengan total biaya 2,69 miliar rupiah.
Memudahkan Pelaku
Sedangkan Direktur Utama KSEI, Friderica Widyasari, mengatakan, terkait dengan rencana strategis, KSEI pada Agustus 2016 akan meluncurkan Sistem Pengelolaan Investasi Terpadu (S-Invest), sebuah sistem terpadu untuk industri reksadana di Indonesia.
“Peluncuran S-Invest adalah langkah baru dalam mewujudkan infrastruktur pasar modal agar semakin maju dan memudahkan pelaku pasar, khususnya pelaku industri reksadana,” ujarnya.
Bagi investor, KSEI tengah melakukan kajian terkait pemungutan suara untuk RUPS yang dapat dilakukan pemegang saham/obligasi secara elektronik (e-voting). Fasilitas tersebut diharapkan dapat menjadi solusi bagi investor yang terkendala waktu dan jarak.
(cc, PT Rifan Financindo)